SELAMAT BERKUNJUNG DI BLOGNYA BANGUTIV

Kamis, 22 September 2011

Ini Alasan Briptu Norman Mundur


JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Briptu Norman Kamaru mundur dari korps Brimob Polda Gorontalo didukung penuh oleh keluarganya. Kakak pertama Norman, Kaima Kamaru (34), mengungkapkan, Norman mundur karena kecewa dengan institusi Polri. Norman yang populer lewat aksi kocak lip sync-nya dalam lagu "Chaiya-chaiya" di YouTube merasa terkekang.


Briptu Norman Kamaru (kanan) saat bersama Luna Maya hadir dalam program acara Dahsyat di Studio RCTI Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (12/4/2011). Norman Kamaru menjadi populer setelah ia bernyanyi lipsync lagu Shah Rukh Khan berjudul Chaiyya Chaiyya yang diunggah di youtube.com.

Saat berbincang dengan Tribunnews, Minggu (18/9/2011) malam, Kaima menuturkan, janji-janji yang telah disampaikan Polri pada saat awal Norman mulai populer dan memikat simpati publik lewat bakatnya itu, yang secara tidak langsung membawa citra positif kepada Polri, tak ditepati. Kala itu, Norman dijanjikan menjadi ikon Polri. Kini, semua itu tinggallah janji belaka.
Perempuan yang akrab dipanggil Leny itu mengatakan, Norman justru merasa terkekang untuk mengembangkan dan mengekspresikan bakat musik dan tari yang dimilikinya.
Keluarga juga kecewa mengetahui bahwa Norman justru beberapa kali ditangkap dan digelandang Provos kembali ke Gorontalo saat manggung di Jakarta. "Mana itu janji-janjinya dulu. Katanya kalauweekend diberi waktu, mana itu. Kalau di Jakarta saja ditangkap, sudah seperti apa saja. Kan Norman tidak hanya (manggung) di Gorontalo, tapi juga ada yang di Jakarta," ucap Kaima.
Selain itu, faktor yang membuat Norman terpaksa ingin hengkang sebagai anggota Polri yakni karena ia telah terikat kontrak kerja dengan satu label musik di Jakarta, Falcon. Namun, ia kesulitan menjalankan butir demi butir isi kontrak itu lantaran terkekang aturan anggota kepolisian. "Kontraknya sama Falcon, tapi belum sempat dilakukan isi kontraknya, habis sering ditangkap, ditangkap terus," keluhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar